Ketika kau tanamkan benih
Kau perkosa jiwaku dengan khayalan waktu
Kau taburkan benih cinta
Tapi tak pernah kurasa
Apakah ini cinta ?
Kuberjalan tanpa henti
Menembus ruang dan Batas nalar
Bertahan pada paradigma cinta tak harus memiliki
Kucari dan terus kucari,apakah ari semua ini ?
Wajahku kusam akibat deru debu sang waktu
Lebih dari empat bulan ketidakpastian dan kehampaan
KUJENUH !
Mugkin kujemu dengan sang waktu
Kejenuhan bertingkat yang sudah menjadi habitual untuk hidup
Darah juga tak pelak menahan laju emosi
Pikiran tak sanggup menahann kalut
Hati tak dapat berbohong karena mencintaimu
Mulut tak dapat berselimuh
Ku jemu dengan sang waktu dah ucapan lalumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar